Seit 18. August 2010 musst du angemeldet sein, um Seiten in Rodovid (außer der Rodovid Engine) zu bearbeiten.

Nyai Ageng Tepasari / Nyai Ageng Tepanjani

Aus Rodovid DE

Person:70722
Wechseln zu: Navigation, Suche
Sippe (bei der Geburt) Singasari
Geschlecht weiblich
Gesamter Name (bei der Geburt) Nyai Ageng Tepasari / Nyai Ageng Tepanjani
Andere Namen Nyi Mas Tepasari
Eltern

Ki Gedeng Tepasan / Arya Tepasana [Majapahit]

[1]

Ereignisse

Geburt: ISTRI KE 5 (berputra 2)

Hochzeit: 14.1.1. Maulana Syarief Hidayatullah (Sunan Gunung Djati II) [Sunan Gunung Djati II] b. 1448 d. 1568

1493 Geburt eines Kindes: Nyai Ratu Ayu [Gunung Jati] b. 1493

1495 Geburt eines Kindes: 4.1.1.3. Pangeran Mochammad Arifin (Pangeran Pasarean) [Sunan Gunung Djati II] b. 1495

Anmerkungen

Istri yang Ke 5 Sunan Gunung Jati adalah Nyai Ageng Tepasari/Nyai Ageng Tepanjani. Putri Ki Ageng Tepasan, salah seorang pembesar Majapahit yang telah menjadi keluarga Demak setalah Majapahit runtuh. Seorang perempuan yang dinikahinya di Demak, bersamaan dengan kedatangannya dalam pembangunan Masjid Demak. Dan inilah konon awal dari hubungan kekeluargaan antara Demak dan Cirebon mulai terjalin.

Dari Nyai Ageng Tepasari, Sunan Gunung Jati mendapatkan 2 orang anak, yakni Ratu Wulung Ayu dan Pangeran Pasarean. Dan hubungan makin terjalin erat dengan Demak, karena Ratu Wulung Ayu pun menikah dengan Pati Unus yang kemudian menjadi raja Demak kedua menggantikan ayahnya, Raden Patah. Sementara Pangeran Pasarean juga menjalin hubungan keluarga dengan Demak, karen menikai putri Raden Patah yang lain, Ratu Nyawa, yang sebelumnya adalah janda dari Pangeran Bratakelana, anak Sunan Gunung Jati juga namun dari istri lainnya.

Quellen

  1. http://cippad.usc.edu/ai/uploaded_files/History/Type0/File1/busana%20adat%20pengantin.pdf -

Von Großeltern zu Enkelkinder

Eltern
Eltern
 
== 2 ==
== 2 ==
Kinder
14.1.1.1. Panembahan Maulana Hasanuddin
Geburt: 1478, Cirebon
Hochzeit: 3.4.1.1.3. Ratu Ayu Kirana
Titel : 1552 - 1570, Sultan Banten I
Tod: 1570, Banten
5.1.1.1. Maulana Sayyid Fathahillah / Pangeran Jayakarta I (Pangeran Pasai)
Titel : Sultan Cirebon III (1568-1570) Kekosongan pemegang kekuasaan itu kemudian diisi dengan mengukuhkan pejabat keraton yang selama Sunan Gunung Jati melaksanakan tugas dakwah, pemerintahan dijabat oleh Fatahillah atau Fadillah Khan. Fatahillah kemudian naik takhta, dan memerintah Cirebon secara resmi menjadi raja sejak tahun 1568. Fatahillah menduduki takhta kerajaan Cirebon hanya berlangsung dua tahun karena ia meninggal dunia pada tahun 1570, dua tahun setelah Sunan Gunung Jati wafat dan dimakamkan berdampingan dengan makam Sunan Gunung Jati di Gedung Jinem Astana Gunung Sembung.
Hochzeit: 3.4.1.2. Ratu Pambayun / Nyai Pembaya
Hochzeit: Nyai Ratu Ayu
Kinder
Enkelkinder
Enkelkinder

Persönliche Werkzeuge
Andere Sprachen